Pages

Minggu, 25 September 2011

Saling Percaya Dengan Pasangan

 
Dalam menjalin suatu hubungn,ada kalanya terjadi suatu konflik yang menyebabkan ketidakharmonisan terjadi.Namun  itu memang suatu bentuk perkembangan menuju cinta sejati
Dalam menjalani hubungan tentunya ada kalanya kita merasa sangat bahagia namun ada kalanya juga kita merasa hampa. Sehingga kita harus lebih dewasa menghadapinya agar hubungan kita dapat langgeng.

Dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis sangatlah dibutuhkan kesabaran. Karena setiap manusia itu memiliki kekurangan dan juga kelebihan jadi kita harus sabar menghadapi kekurangannya. Jangan hanya menginginkan kelebihannya saja.
Ada berbagai nasehat yang dapat menjalin hubungan terbaik diantaranhya adalah :
1. Perhatian terhadap pasangan
Perhatian sangatlah penting dalam menjalani hubungan. Karena dengan perhatian dari pasangan kita, kita akan lebih merasa senang dalam menjalani apapun. Sehingga masalah yang kitaq hadapi akan cepat selesai.
2. saling mengerti
Kita harus pengertian terhadap pasangan kita, karena bukan hanya kita saja yang memiliki masalah. Jadi kita tidak boleh egois dengan tidak mau mencoba untuk mengerti masalah satu sama lain.
3. Saling percaya
Kepercayaan adalah pondasi dari suatu hubungan karena apabila kita tidak dapat saling percaya dengan pasangan kita, maka hubungan kita tidak akan bertahan lama. Sehingga kita harus mempercayai sepenuhnya pasangan kita. Jangan pernah berprasangka buruk apapun yang pasangan kita lakukan. Apapun yang dikatakan orang lain kalau tidak ada bukti kita jangan mudah percaya.
4. Selalu introspeksi diri
Jangan pernah menganggap bahwa kitalah yang selalu benar. Kita juga harus selalu introspeksi diri ketika ada masalah dengan pasangan kita. Jangan hanya menyalahkan pasangan kita saja.
5. Melakukan yang terbaik untuk pasangan kita
Lakukanlah yang terbaik untuk pasangan yang kita cintai agar padsangan kita merasa dia adalah orang yang paling beruntung karena telah memiliki kita.
Kepercayaan terhadap pasangan seringkali kita pahami secara sederhana sebagai keadaan tidak adanya kecurigaan terhadap pasangan, bahwa dia tidak bakal selingkuh atau tidak akan membohongi kita. Sebenarnya untuk dapat benar-benar mencapai rasa saling percaya yang mendalam, terdapat beberapa elemen yang tidak terlalu sederhana. Dalam hubungan yang dalam, cinta dan kebahagiaan terkait erat dengan tiga elemen kepercayaan ini.
Deaux dkk. menyebutkan adanya tiga macam kepercayaan terhadap pasangan:

Pertama, kepercayaan yang mencakup predictability, yaitu kemampuan untuk meramalkan apa yang akan dilakukan pasangannya. Hal ini dapat dicapai dengan berjalannya waktu, melalui pengalaman sepanjang hubungan yang telah dilewati.
Bila kita telah merasa cukup memahami karakter pasangan, tidak ada lagi rasa khawatir dengan kemungkinan-kemungkinan pasangan melakukan hal-hal yang tak diduga, kita akan dapat meramalkan apa yang akan dilakukan pasangan. Hal ini tentu akan memberikan rasa nyaman.

Kedua, kepercayaan yang berimplikasi dependability, yaitu mengembangkan asumsi tertentu tentang karakteristik dan kecenderungan-kecenderungan internal dari pasangannya. Hal ini berarti kita telah mampu mengembangkan pengertian-pengertian tertentu mengenai karakteristik pasangan.
Contohnya, kita memahami bahwa pasangan kita memiliki kecenderungan keras kepala, terkait dengan latar belakangnya pendidikan keluarganya yang keras dan bersifat menekan. Atau kita memahami bahwa pasangan kita menyukai situasi tertentu dan tidak menyukai situasi yang lain. Seperti halnya dependability, elemen kepercayaan ini diperoleh berdasarkan pengalaman dan fakta yang telah lewat.

Ketiga, kepercayaan yang berimplikasi faith. Pada tahap ini orang memandang ke depan, yakin bahwa outcome (hasil) tertentu akan dicapai. Ini berarti bahwa telah berkembang keyakinan bahwa dengan menjalani hidup bersama pasangan, kita akan mencapai hal-hal tertentu yang kita dambakan.


Menerima Pasangan Apa Adanya


Mempererat hubungan merupakan tahap yang sangat menentukan, apakah kita dapat mencapai rasa saling percaya dengan pasangan atau tidak. Meskipun sebagian pasangan telah mengambil komitmen hubungan jangka panjang, katakanlah menikah, belum tentu benar-benar telah mencapai kepercayaan yang mencakup tiga elemen tersebut di atas.


Itulah sebabnya, tidak jarang sepanjang perkawinan masih banyak pasangan yang masih belum dapat mencapai rasa saling percaya. Bila hal ini terjadi, yang perlu diusahakan adalah dengan terus mengusahakan keterbukaan.


Bila kita mengharapkan pasangan lebih terbuka, yang diperlukan adalah kesediaan kita untuk menciptakan rasa nyaman bagi pasangan sepanjang interaksi dengannya. Kenyamanan dalam interaksi dapat tercipta bila kita memberikan rasa penerimaan terhadap pasangan sebagaimana dia adanya.


Bagaimana kita dapat menerima pasangan sebagaimana dia adanya? Sekalipun pasangan kita bukan orang sempurna (seperti kita sendiri tidak pernah sempurna), kita dapat menerima dia sebagaimana adanya bila komitmen perkawinan kita cukup murni, tidak dicampuri oleh motif tertentu yang bersifat egoistis.


Sebuah penelitian terhadap subjek yang rata-rata umurnya 38,1 tahun dan telah berpasangan rata-rata selama 12,6 tahun, menemukan bahwa individu yang berpasangan dalam jangka panjang yang motivasi komitmennya bersifat internal (benar-benar karena pilihannya; bukan karena menghasilkan reward, menghindari punishment, atau menghindari rasa bersalah), merasakan apa yang mereka lakukan sebagai pasangan sebagai hal yang menyenangkan. Persepsi semacam ini berhubungan langsung dengan kebahagiaan mereka dalam berelasi.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More